3 Metode Megajukan KUR BNI Tanpa Harus BI Checking dan OJK, Apakah Benar Bisa ? Begini Penjelasanya!
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BNI menjadi salah satu fasilitas pembiayaan yang sangat diminati pelaku UMKM. Dengan bunga rendah dan syarat relatif mudah, banyak orang berlomba-lomba ingin mengajukannya. Namun, ada satu hal yang sering menjadi kendala: BI Checking atau SLIK OJK.
Sebagian masyarakat bertanya- tanya, Apakah bisa mengajukan KUR BNI tanpa harus melalui BI Checking dan pengawasan OJK? Pertanyaan ini tidak muncul begitu saja. Banyak calon debitur yang merasa terkendala dengan riwayat kredit masa lalu atau tidak punya histori kredit sama sekali.
Artikel ini akan membahas 3 metode yang sering disebut- sebut bisa digunakan untuk mengajukan KUR BNI tanpa harus tersaring BI Checking dan OJK, dan apakah metode tersebut benar- benar bisa diterapkan. Mari kita bahas dengan jujur dan faktual.
Apa Itu BI Checking dan SLIK OJK?
Sebelum masuk ke pembahasan metode, kita perlu memahami dulu apa sebenarnya BI Checking dan SLIK OJK.
BI Checking adalah istilah lama yang merujuk pada pengecekan data debitur di Bank Indonesia. Kini, proses ini dilakukan lewat sistem SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
SLIK OJK akan menampilkan:
- Informasi pinjaman dan kredit seseorang
- Riwayat pembayaran
- Tunggakan (jika ada)
- Skor kolektibilitas (1 = lancar, 5 = macet)
Bank, termasuk BNI, akan menggunakan data ini sebagai acuan utama dalam memutuskan kelayakan seseorang untuk menerima kredit.
Benarkah Bisa Ajukan KUR Tanpa BI Checking?
Secara resmi, semua pengajuan KUR di BNI tetap harus melalui proses SLIK OJK. Ini adalah kebijakan standar dari Kementerian Koperasi dan UKM serta OJK untuk memastikan distribusi pembiayaan yang sehat dan tepat sasaran. Namun, beberapa pihak menyebutkan ada "cara atau celah" agar proses ini lebih fleksibel, khususnya bagi mereka yang tidak punya riwayat kredit atau punya catatan yang pernah bermasalah. Berikut adalah 3 metode yang sering disebut- sebut bisa mempermudah proses pengajuan KUR BNI meskipun terkait BI Checking.
Metode 1: Mengajukan Melalui Mitra Binaan atau Kelompok Tani/UMKM
Jika Anda tergabung dalam kelompok usaha mikro yang terdaftar resmi, misalnya:
- Kelompok tani
- Koperasi binaan desa
- Komunitas UMKM yang bermitra dengan dinas
Maka pengajuan KUR bisa lebih mudah karena pihak BNI menilai risiko berdasarkan kolektif, bukan individual. Dalam banyak kasus, SLIK tetap dicek, tetapi jika Anda belum pernah punya kredit (bukan bermasalah), maka hal ini tidak otomatis jadi penghalang.
Kelebihan:
- Dukungan dari kelompok atau lembaga
- Ada rekomendasi dari pembina atau mitra UMKM
Metode 2: Skema KUR Super Mikro (Tanpa Agunan dan Tanpa Histori Kredit)
BNI memiliki program KUR Super Mikro yang memang didesain untuk masyarakat yang baru memulai usaha. Dalam skema ini:
- Plafon pinjaman maksimal Rp10 juta
- Tidak memerlukan agunan
- Diperuntukkan bagi usaha rintisan
- Bisa diajukan oleh ibu rumah tangga, pekerja korban PHK, dan pelaku usaha pemula
Pada skema ini, jika Anda tidak memiliki histori kredit sama sekali, hal tersebut tidak menjadi hambatan besar. Artinya, BI Checking tetap dilakukan, tapi ketiadaan riwayat kredit bukan alasan otomatis untuk penolakan.
Syarat umum:
- Usaha minimal berjalan 6 bulan
- Memiliki legalitas minimal surat keterangan usaha dari kelurahan
- Tidak sedang menerima KUR dari bank lain
Metode 3: Mengajukan Melalui Marketplace Mitra BNI (Digital Channel)
Saat ini, BNI menjalin kerja sama dengan beberapa platform digital seperti:
- e- commerce (Tokopedia, Shopee)
- fintech mitra BNI
- aplikasi mitra UMKM
Melalui channel ini, KUR bisa diajukan secara digital. Sistem akan menilai performa usaha digital Anda, seperti jumlah transaksi, omzet bulanan, dan reputasi akun. Pada beberapa kasus, meski tetap dilakukan pengecekan SLIK, namun penilaian kelayakan tidak hanya berpatokan pada data BI Checking saja.
Keuntungan:
- Tidak perlu datang ke bank
- Penilaian berbasis data digital (transaksi online)
- Proses lebih cepat
Jadi, Apakah Benar Bisa Tanpa BI Checking?
Jawabannya adalah: Tidak sepenuhnya bisa tanpa BI Checking.
Setiap pengajuan KUR resmi, termasuk di BNI, tetap akan melalui proses pengecekan SLIK OJK.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti pada KUR Super Mikro atau pengajuan melalui mitra UMKM, riwayat kredit yang kosong atau tipis bukanlah penghalang. Yang tidak bisa adalah jika Anda memiliki status kolektibilitas buruk (skor 3–5), maka kemungkinan besar akan ditolak.
Jadi yang benar adalah:
- Tidak harus punya histori kredit untuk bisa disetujui
- Tapi jika punya riwayat buruk, tetap berisiko ditolak
Tips Agar KUR BNI Anda Disetujui Meski BI Checking Minim
1. Pastikan usaha Anda aktif dan produktif (minimal 6 bulan)
2. Lampirkan dokumen usaha sederhana: surat keterangan usaha, foto lapak, dan catatan omzet
3. Ajukan plafon realistis sesuai kemampuan bayar
4. Gunakan jalur mitra atau program khusus seperti KUR Super Mikro
5. Tidak sedang menerima KUR aktif di bank lain
Masih Ada Harapan, Asal Strategi Tepat
Mengajukan KUR BNI meski tanpa histori kredit atau dengan BI Checking minim bukan hal mustahil. Asal Anda jujur, memiliki usaha yang nyata, dan memenuhi persyaratan program tertentu, peluang disetujui tetap terbuka.
Yang penting, jangan tertipu dengan oknum yang mengaku bisa meloloskan KUR tanpa BI Checking sama sekali dengan iming- iming biaya admin tinggi. Selalu gunakan jalur resmi dan konsultasikan ke cabang BNI terdekat atau mitra UMKM terverifikasi.
Ingat, strategi yang tepat bisa jadi pembuka jalan untuk pembiayaan yang Anda butuhkan. Semangat, dan semoga usaha Anda terus berkembang!